Kunai

Pages

Rabu, 21 Agustus 2013

Profil Kabupaten Kapuas Hulu

Jalan Lintas Kalimantan bukanlah jalan
yang mudah. Jalan menuju Kapuas Hulu
adalah kombinasi kepiawaian supir
menghindari “jebakan” dan “keikhlasan”
penumpang terhadap guncangan-guncangan
yang melelahkan. Dibutuhkan lebih dari 15
jam dengan kendaraan umum dari ibu kota
Kalimantan Barat, Pontianak untuk menuju
daerah penempatan di Kapuas Hulu.
Pada musim kemarau, Sungai Kapuas tidak
sedalam biasanya. Beberapa sungai sempit
yang kerap dijadikan jalan pintas tidak bisa
dilewati. Sesekali masih ada yang nekat
menembus sungai yang sudah dangkal,
namun selalu berakhir dengan mogoknya
perahu di tengah sungai. Puncak musim
kemarau adalah bulan Juni.
Sebelum ada jalan darat, penduduk setempat
tak bisa kemana-mana di bulan itu. Namun,
musim kemarau juga menjadi musim terbaik
untuk menangkap ikan. Ikan-ikan dari Sungai
Kapuas tersebut biasanya dikirim ke Malaysia
menggunakan perahu bermesin 40 pk. Ikan
Siluk (Arwana) menjadi komoditas utama di
Kapuas Hulu selain ikan air tawar konsumsi.
Perjalanan menuju kampung-kampung
terdalam di Kapuas Hulu tak pernah
membosankan. Semakin kecil sungai yang
dilalui maka semakin banyak yang bisa
disaksikan. Sebuah kampung di kecamatan
Bunut Hilir, Nanga Lauk yang letaknya jauh
ke dalam celah sempit Sungai Kapuas
menawarkan pemandangan yang seru. Jika
beruntung, kita bisa menyaksikan burung
Rangkok terbang di atas pohon-pohon, atau
burung warna warni yang bahkan mungkin
belum pernah dilihat orang kota. Tentu saja,
kera ekor panjang, biawak yang melintas,
serta suara hewan lainnya mudah kita temui.
Kapuas Hulu adalah kabupaten multi etnis.
Suku yang dominan adalah etnis Melayu
Kalimantan, Dayak, Tionghoa dan sejumlah
kecil pendatang dari Minang. Daerah
Putussibau Utara dan Selatan didominasi oleh
etnis Tionghoa, Jawa dan Minang yang
biasanya menguasai perdagangan. Sementara,
etnis Melayu dan Dayak (yang kemudian
terbagi lagi menjadi banyak sub suku) banyak
mendiami daerah pinggir sungai dan
pedalaman.
Sebagai daerah yang multi etnis dan multi
agama, Kapuas Hulu yang letaknya ribuan
kilometer dari ibukota negara ini justru
menampilkan wajah keberagaman yang
menyejukkan. Masjid dan gereja kadang
berdekatan, bukan hanya di wilayah
Putussibau yang ramai, namun di sejumlah
kampung-kampung lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar